Bangunan di negri kubah |
Negara Kubah, Sebut saja begitu. Secara
teritorial negara tersebut memang tidak terlalu luas, hanya mempunyai luas
wilayah beberapa kilo meter persegi(KM)2. Tapi jika di tengok di peta dunia, kemungkinana besar tak ditemukan. Bukan
berarti dia belum merdeka atau bukan berarti negara tersebut tak diakui
kedaulatannya oleh dunia.
Secara geografis “ imajiner” negara kubah terletak 10 derajat lintang selatan -14
derajat lintang selatan dan 18 derajat bujur barat hingga 19 derajat bujur
timur.
Kata banyak orang, Negara kubah
bernaung di bawah kedaulatan ‘NKRI’, karena pada masa lalu, negara kubah pernah
di jajah beberapa tahun oleh ‘NKRI’.
Ada satu yang aneh dari pemimpin dan pejabat
yang ada di sana.Mereka sering mengklaim
bahwa mereka adalah negara Madani yang kental dengan islam. Satu lagi mereka
menyebut mereka kaum akademis. Yang
hanya berkutak pada sebuah teori, namun enggan untuk turun kemasyarakat.
Tentunya, masyarakat yang tinggal
di negara kubah sangat bangga dengan hal tersebut.Aktifitas masyarakat dinegri
tersebut hanya ada di siang hari. Jika malam, seluruh warga negara dan
pemimpinnya pindah kenegara ‘NKRI’. Jadi secara otomatis status kewarganegaraannya
berpindah.
Jika di lihat dari sistem pemerintahan Negara
kubah bukan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri, bukan juga oleh seorang
President, dan bukan juga di pimpin oleh seorang Ratu atau Raja. Sulit untuk di
jelaskan, sebutan untuk nama pemimpinnya. Tapi yang jelas mereka bukanlah
Gerombolan, seperti bajak Laut, yang tak ada pemimpin.
Dari segi meliter, mungkin negara
ini tak punya persenjataan canggih dan lengkap. Jangankan BOM atau Tank, laras pendek atau panjang saja
mereka tak punya. Pasukan meliternya tak digaji, seperti dinegara yang ada di
dunia nyata sana . Mereka bekerja secara sukarela.
Untuk perekrutan menjadi meliter
diambil dari masyarakat Sivil yang bersedia. Tapi aneh di negara kubah belum pernah
terjadi kontak senjata yang melibatkan pasukan meliter. Di negara kubah hanya
tersedia satu kantor meliter, letaknya berada di tengah negara tersebut. Tapi
cukup jauh dari markas pemimpinnya.
Selain dari segi meliter, negara
kubah juga punya mentri kesehatan. Tapi lagi-lagi agak aneh, mentrinya berasal
dari Rakyat celata yang bersedia hidup tak di gaji. Mentri kesehatan dan
jajarannya terpisah dari susunan kabinet, negri kubah juga memiliki segudang
mentri seperti di negara ‘NKRI’ . Ada mentri semak belukar (Melayu). Mungkin
kalau dinegri sebelah nama nya mentri kehutanan
Selain itu, negri Kubah juga
memiliki beberapa Media. Setidaknya ada tiga media besar, media tersebut
diantarnya ada Surat kabar Ide , Kubah TV, dan Radio cuka.
Kata orang, diantara ketiga media
tersebut Surat Kabar Ide merupakan media yang tertua di Negara kubah dan masih
tetap bertahan hingga sekarang. Selain di kenal dengan surat kabar tertua,
Surat Kabar Ide juga di kenal dengan media yang kritis. Kadangkala karena
kritisnya Surat Kabar Ide, petinggi-petinggi yang ada di negara kubah sering
kegerahan dengan beritanya.
Akibatnya, tak jarang Surat Kabar
Ide mendapat tekanan. Mereka sering diancam akan di keluarkan dari negara Kubah
dan di cabut status kewarga- negaraannya. Namun, Surat Kabar ide tak pernah bosan
mempublikasikan berita mengenai negara kubah secara kritis.
Menurut cerita dari generasi ke
generasi. Dulu Surat Kabar Ide sangat
kritis, tapi sekarang tetap kritis. Di surat kabar Ide juga punya keanehan.
Jurnalis yang bekerja disana juga tak di gaji, mereka bekerja secara
sukarela.Akibatnya, tentu hanya sebagian masyarakat Di Negara kubah yang
bersedia bergabung di Surat Kabar Ide.
Selain Media cetak ada juga Kubah
TV. Al kisah menurut cerita dari mulut kemulut, kubah TV merupakan media yang
baru berdiri di negara Kubah. Namun Kubah TV merupakan media yang cukup besar
dinegara Kubah. Maklum, kubah TV miliknya pemerintah Kubah, jadi segmen
pemberitaannya jelas berpihak kemana. Tapi yang besar dari kubahTV bukan
pengaruh dan berita yang dimuatnya. Tapi anggaran dana nya. Tentu berbanding
terbalik dengan Surat Kabar Ide. Para kru nya sering disebut sebagai “anak
nakal yang suka mencubit”.
Mungkin perbedaan perlakuan
antara kedua media yang ada di negri kubah tersebut seperti anak kandung dan anak
tiri, yang diasuh oleh ibu tiri. Perbedaan perlakuan tentu wajar. Karena Surat
Kabar Ide kan, anak nakal yang suka cubit sana-cubit sini. Jadi sudah wajar
mereka dapat perlakuan seperti itu.
Bisa jadi, perlakuan ini
untuk mendidik, supaya Surat Kabar Ide
menjadi anak baik yang patuh pada orang tua. Tentu hal seperi itu sudah menjadi
keinginan orang tua.
Namun yang menjadi masalah,
inikan media..? Bukan keluarga..!
Tentu bertentangan dengan
konsitusi dunia pers. Seharusnya media bertugas sebagai kontrol sosial,
edukasi, dan lain sebaginya. Yang telah disepakati di Rahim ibu kita, waktu
masih berada di alam Roh. Tentu ini melanggar “kitab suci” sembilan elemen
jurnalis, dan hadis kudsi “tentang kode etik” seorang jurnalis yang terlahir
sebagai wartawan dan bekerja disebuah perusahaan pers.
Tapi seperti itulah keadaan perusahaan
pers hari ini. Tak jauh beda dengan negara kubah, di negara kubah, hampir
sebagian besar anggaran Medianya diatur dan di sediakan oleh Negara. Tentu
hanya ada dua kelompok orang yang sanggup membuat berita yang kritis
Pertama, Orang yang tak tahu
diri. Masak sudah diberi anggaran dan fasilitas masih mengkritik. Kedua, orang
yang konsisten dengan “kitab suci” sembilan elemen jurnalistik dan orang yang
berpegang teguh dengan “hadist kudsi” tentang kode etik seorang jurnalis.
Makanya, dunia pers dan urnalist adalah dunia yang keras, penuh dengan tekanan
baik dari perusahaan terhadap jurnalist atau dari pihak penguasa.
Kondisi negara dan warga negara
kubah pada saat sekarang sangatlah labil. Memang kalau di lihat secara sepintas
hampir sama dengan negara sebelah. Dinegara sebelah beberapa bulan silam sempat
di hebohkan dengan pemberitaan Bunda Putri,. Tak jauh beda dengan Negara kubah.
Negara Kubah juga punya bunda X,
mungkin tugasnya beda tipis dengan bunda
putri. Kalau di negara sebelah bunda putri berkutak sekitar “lobi melobi
dan lahan basah”, dinegara Kubah Bunda X
berkutak pada tempat yang sama. Dia juga hampir di kenal oleh semua
kalangan, persislah seperti bunda Putri.
Tapi bedanya, dinegara kubah hal tersebut tak
dimuat di media manapun. Hanya menjadi rahasia umum, yang telah diketahui
banyak orang.
*******
Dari segi keyakinan, mayoritas
masyarakat di negara kubah beragama Islam. Maka tak heran, jika pada suatu saat
nanti ketika kita berkunjung atau tersesat dinegara tersebut, seolah-olah kita
berada di timur tengah. Bedanya hanya buminya saja. Kalau di timur tengah ada
gurun pasir, maka di negara kubah ada kubangan kerbau ( Kerbau adalah hewan langka,
sejenis onta yang hidup di negara kubah).
Kenapa seperti suasana di timur
tengah,..?
Dari segi arsitek bangunan.
Hampir sebagian besar bangunan yang di bangun dinegara tersebut, bangunannya
ala timur tengah, di bagian atas Kantor pemerintahan dan Rumah masyarakat ada
kubah. Layaknya mesjid yang ada di negara sebelah.
Jika pada suatu saat ada orang
asing yang berkunjung kenegara kubah. Tentu mereka akan kebingungan untuk
menemukan mesjid. Karena hampir sebagian besar bagunannya berkubah, dan diantara
bangunan yang berkubah tersebut memang tak ada mesjid. Wajar mereka kebingungan
dan tak menemukan mesjid.
Secara sepintas mungkin, mereka mengira semua bangunan yang ada di negri
kubah adalah mesjid. Padahal tak semua yang berkubah itu mesjid. Contohnya
negri kubah ini.
Inilah keanehan yang ada di
negara kubah. Bangunan mereka megah menjulang kelangit, bergaya timur tengah.
Tapi memberikan harapan palsu, mungkin bisa menipu mata setiap pengunjung dan
tamu baru yang datang kenegara kubah.
Sungguh negara yang langka,
mayoritas penduduk beragama islam. Tapi tak memiliki mesjid. Itulah ciri khas
yang akan terus di jual oleh negri kubah untuk menggaet para ‘turis’ agar mau
berkunjung kenegaranya. Dengan slogan “ Masyarakat madani, akademis, dan
agamis” negara mereka banyak di kunjungi oleh para turis.
Mungkin negara-negara yang
bergantung pada pariwisata perlu belajar kenegri kubah, dalam mempromosikan dan
mengekpos potensi yang ada di negara mereka..
NB:Cerita ini hanya fiktif belaka tak ada maksud menyinggung pihak manapun
, hanya untuk belajar menulis dan mengisi waktu luang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar