Kerajaan Siak merupakan kerajaan melayu yang terletak di
tepi sungai Siak berdiri semenjak pemerintahan Hindia Belanda hingga
kemerdekaan ndonesia tahun1945. Kerajaan Siak didirikan oleh Raja kecik anak dari
sultan Johor, yang bergelar Sultan abdul jalil rahmad syah II Sultan johor yang
ke I0 dari istrinya Cik Apung .
Foto : istimewa |
Setelah memerintah selama 14 tahun ,maka sultan muhamad syah
II manggat pada bulan agustus 1699 ketika berumur 24 tahun dan dimakamkan diKota
Tinggi .Karena saat ituSultan Muhamad Syah
II belum punya keturunan dari
permaisurinya yang sah maka pembesar kerajaan Johor Melantik Bendahara Paduka Raja
Tun Abdul Jalil sebagai Sultan Johor ke 11 ,yang bergelar Sultan Abdul Jalil Riayat
Syah IV.
Untuk memperkuat keduddukan Sultan Abdul Jalil melakukan
‘’pembersihaan” terhadap keturunan SultanRahmad Sah II dan para pemuka kerajaan
yang tidak setuju.Dalam hikayat Siak di sebutkan bahwa pada saat itu Cik Apung
dalam keadaan hamil dan disembunyikan oleh Laksamana ayah kandung nya. Setelah
anak itu lahir maka Laksamana mencari orang yang mau menyusui dan merahasiakan
keturunan sah dari Sultan Johor ini.
Bayi yang di lahirkan cik Apung itulah nantinya yang bernama
Raja Kecik,dia menuntut tahta kerajaan ayahnya yang telah manggat di bunuh.
Dalam usaha penyerangan inilah raja kecik memeperkenalakan diri nya sebagai
putra Sultan Mahmud II .
Setelah Raja Kecik dapat merebut Johor dan dinobatkan
sebagai Sultan Johor ke 12 terjadi perselisihan antara Raja kecik dengan Raja
Sulaiaman putra raja Sultan Abdul Jalil Riayat Syah IV .Karena perselisihan
tersebut Raja Sulaiman meminta bantuan Bugis Lima bersaudara yaitu Opu daeng
marewa, Opu daeng parani, Opu daeng cellak, Daeng kemase, Daeng marambun untuk
merebut kembali kerajaan johor dari raja kecik.
Semenjak itu Raja Kecik sering mendapat serangan angkatan
laut Bugis hingga tahun 1722. Peperangan
ini sampai ke Kuala Kedah (Malaysia).
Dalam ;peperangan ini raja kecik berhasil membunuh Daeng Parani. Kaerena
pembunuhan itu Daeng marawah melakukan serangan balasan akibatnya Raja Kecik
terdesak.
Akhirnya diadakanlah musyawarah antara raja kecik dan pihak
raja sulaiaman\ sehingga diputuskanlah bahwa wilayah kekuasaan johor dibagi dua. Pulau pulau yang berda di sekitar
johor, lingga dan negri johor serta pahang menjadi kekuasaan Raja Sulaiaman
dengan gelar Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah. Sedangakan Siak dan jajahan yang
berada di pulau Sumatra menjadi wilayah kekuasaan Raja Kecik.
Setelah selesai bermusyawarah Raja Kecik berangkat dengan
semua pembesar dan hulu balang serta pengikutnya yang setia menuju daratan
sumatra. Rombongan memasuki Sungai Siak dan ketika tiba di buantan rombongan Raja kecik berhenti.Karenakan letaknya startegis, lalu disepakatilah buantan menjadi
pusat pemerintahan dan didirikanlah istana serta serta tempat pertahanan
sebagai tanda berdirinhya kerajaan.
Sedangkan nama Siak berasal dari nama tumbuhan yakni siak siakyang banyak tumbuh di tepi
sungai Siak .Oleh masyarakat setempat tumbuhan ini digunakan sebagai bahan obat obatan dan rempah serta wangi wangian.
Raja Kecik memerintah di kerajaan siak 1723 -1746. Setelah Raja Kemangkatan
Raja kecik keturunan nya saling berperang untuk merebjutkan kekuasaan.
Pertikaian antara saudara ini memungkinkan keluarga laki-laki kerabat Siak yang
berketurunan sayyid memanipulasi tahta, lalu setelah tahun 1748 ,muncullah
Sultan Siak yang berdarah Arab dan bergelar Sayyid.
Dari tahun 1723-1945, kerajaan Siak dipimpin oleh 12 Sultan
dengan 13 periode kepemimpinan. Sultan yang memimpin kerajaan Siak terbagi
menjadi dua Nasab yaitu keturunan Melayu Johor dan keturunan Arab. Nasab
keturunanMelayu Johor berjumlah enam orang Sultan, yaitu Raja kecik yang
bergelar Abdul Jalil Rahmad Syah, Raja Buang yang bergelar Sultan Muhamad Abdul
Jalil Muzaffar Syah, Sultan Ismail yang bergelar Sultan Ismail Abdul Jalil
Jalaluddin Syah, Raja alam yang bergelar Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah,
Tengku Muhamad Ali yang bergelar Sultan Muhamad Ali Abdul Jalil Muazam Syah,
Tengku Yahya yang bergelar Sultaan Yahaya Abadul Jalil Muzaffar Syah.
Sedangkan raja Siak Nasab keturunan Arab adalah tengku
Sayyid Ali dengan gelar Sultan as Sayyid as Syarif Ali Abdul Jalil Syaifudin,
Tengku Ibrahim dengan gelar Sultan as Syrif Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin,
Tengku Sayyid Ismail gelar Sultan as Sayyid as Syarif Ismail Abdul Jalil
Saifudin, Tengku Syarif Kasim dengan gelar Sultan as Assyarif Kasim Abdul Jalil
Saifudin, Tengku Syarif Hasyim dengan gelar
Sultan as Assyarif Hasim Abdul Jalil Saifudin, Tengku Sulung Sayyid
Kasim hyang bergelar Sultan as Assyarif Kasim Abdul Jalil Saifudin.
Pada masa pemerintahan Raja Kecik beliau menyuruh orang
orang besar besar kerajaan untuk mengatur pemerintahan. Sultan membentuk Dewan
Kerajaan yang bertugas pelasana pemerintahan dan penasehat Sultan. Dewan kerajaan terdiri dari Datuk
Lima Puluh, Datuk Tanah Datar, Datuk Pesisir, Datuk Kampar dan Datuk Laksamana.
Selain itu, ada juga petinggi petinggi kerajaan yang membantu Sultan seperti
Panglima Perang, Datuk Bendahara, Hamba Raja, Datuk Bin tara Kanan, Datuk
Bintara Kiri. Sedangkan untuk pemerintaha di daerah di serahkan kepada Kepala
suku yang bergelar penghulu.
Dalam menjalankan roda pemerintahan Raja Kecik tetap menjalankan sistem pemerintahan di johor ketika dia menjadi raja di johor dulu. Pada tahun 1746 Raja Kecik Wafat dan di beri gelar Marhum Buantan. Sebagai gantinya Dewan Kerajaan mengangkat Raja buang dengan gelar Sultan Muhamad Abdul JalilMuzaffar.
Dalam menjalankan roda pemerintahan Raja Kecik tetap menjalankan sistem pemerintahan di johor ketika dia menjadi raja di johor dulu. Pada tahun 1746 Raja Kecik Wafat dan di beri gelar Marhum Buantan. Sebagai gantinya Dewan Kerajaan mengangkat Raja buang dengan gelar Sultan Muhamad Abdul JalilMuzaffar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar