Di beberapa tempat para demonstran dan petugas keamanan bahkan ada yang adu fisik menyebabkan menderita luka pada kedua pihak.
Sedangkan insiden yang tak kalah genting terjadi di markas para wakil rakyat di Senayan. Sidang paripurna DPR RI digelar untuk mengesahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) Perubahan 2013, salah satu poin krusial adalah persetujuan anggaran program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
Namun, di tengah aksi demo buruh dan mahasiswa yang heroik dan suasana sidang paripurna di Senayan yang berlangsung alot tersebut tiba-tiba handphone mereka berdering seperti bersahutsahutan pertanda sebuah pesan pendek masuk (short message service/ SMS).
Pesan SMS tersebut seragam, “Subsidi BBM tidak tepat sasaran, lebih banyak dinikmati orang kaya, dan hanya menciptakan ketidakadilan…!!! Pengaduan, ketik BBM (spasi) isi pesan kirim 1708.” Siapakah gerangan pengirim SMS? Di layar telepon seluler pengirim tertulis TimSos BBM.
SMS sosialisasi kenaikan harga BBM tersebut tak mempan untuk mendinginkan aksi demonstrasi yang berlangsung panas itu.
Para buruh yang tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) dan mahasiswa antikenaikan harga BBM bersubsidi yang turun ke jalan rupanya tak bisa lagi dibujuk untuk menghentikan aksinya.
Dengan tegas Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyuarakan bahwa buruh menolak keinginan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dan pemberian BLSM sebagai kompensasi bagi masyarakat miskin. Kenaikan harga BBM tersebut sudah pasti mengerek ongkos transportasi dan biaya hidup lainnya.
Itulah yang ditakutkan para buruh sehingga harus mematahkan keinginan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Memang tak bisa dipungkiri bahwa kenaikan harga BBM selalu “sepaket” dengan kenaikan tarif transportasi.
****
Aksi demo para buruh dan mahasiswa di sejumlah kota besar menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi juga terjadi di Pekanbaru. Pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis
Inilah foto-foto, menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis