Jumat, 01 November 2013

Perang cyber



NAMA    :SAAN
NIM        :11143102034
PERTEMUAN  :V


1.Perang cyber adalah perang yang di lakukan dengan dunia maya dan memanfaatkan teknologi. Ada beberapa isu perang cyber yang beredar di dunia maya belakangan ini, atas sepak terjang situs wikileaks yang membocorkan berbagai dokumen rahasia banyak negara di dunia. Termasuk AS.


Entah benar atau tidak statement tersebut. Sebelum ini, perang cyber sebenarnya sudah sering terjadi. contoh kecilnya Perang cyber Indonesia vs Malaysia. Dan berikut ini merupakan 5 perang cyber/serangan cyber terbesar yang dicatat oleh discovery.


a. Wor Stuxnet (2010)

Serangan worm Stuxnet banyak dipandang oleh para pakar sebagai salah satu serangan terbesar yang melibatkan kode program yang sangat kompleks.


Serangan worm ini memanfaatkan berbagai macam celah yang ada di sistem operasi Windows yang belum banyak diketahui, dan mengincar sistem industri yang mengendalikan berbagai perangkat mesin di instalasi pembangkt listrik maupun di pabrik-pabrik.


b. Operasi Aurora (2009)

Pada 2009, sekitar 30 perusahaan besar termasuk Google dan Adobe Systems, dikabarkan menajdi korban serangan cyber yang sangat rumit. Para hacker berhasil mencuri properti intelektual dari perusahaan-perusahaan tadi dengan memanfaatkan celah keamanan pada browser Internet Explorer.


Vice President of Threat Research McAfee, Dmitri Alperovitch mengatakan bahwa ia menemukan kata 'Aurora' pada direktori file di komputer penyerang, saat melakukan pelacakan dari komputer yang telah terinfeksi. Dipercaya, hacker menamakan Aurora sebagai nama operasi ini.


Tak cuma orang-orang yang bekerja pada perusahaan multinasional yang harus berhati-hati dengan upaya intrusi ini, namun beberapa tokoh oposisi China juga diincar. Dari dokumen yang dibocorkan oleh Wikileaks, serangan ini diinstruksikan oleh seorang petinggi di pemerintahan China.


c. Sentral Komando AS (2008)


Pencurian data informasi pribadi di komputer/notebookPada 2008 Departemen Pertahanan AS, mendapat serangan. Sumbernya: sebuah USB flash drive yang tidak berwenang yang diselipkan ke salah satu laptop di sebuah markas militer AS di Timur Tengah.


Flash disk tersebut mengandung kode berbahaya yang dikembangkan oleh intelijen asing dan menyebar melalui sistem komputer Departemen Pertahanan AS dan menyebabkan data dikirim ke server asing.


Serangan militer lainnya yang dilakukan melalui media portabel adalah peristiwa penyalinan 250 ribu data memo diplomatik AS dan video serangan heli Apache pasukan AS terhadap sekelompok sipil oleh Prajurit Satu Bradley Manning ke dalam CD Lady Gaga dari salah satu markas militer AS di Irak.


2.Fenomena perang cyber menurut saya pada sekarang sudah banyak dan sering terjadi dan akan terus terjadi, sesuai dengan perkembangan teknologi.

Contoh perang ciber yang pernah terjadi :
a. Kasus di Indonesia Pencurian dan penggunaan account Internet milik orang lain. Salah satu kesulitan dari sebuah ISP (Internet Service Provider) adalah adanya account pelanggan mereka yang dicuri dan digunakan secara tidak sah. Berbeda dengan pencurian yang dilakukan secara fisik, pencurian account cukup menangkap userid dan password saja.
Modus dari pencurian ini adalah hanya informasi yang diinginkan oleh si pencuri. Sementara itu orang yang kecurian tidak merasakan hilangnya benda yang dicuri. Pencurian baru terasa efeknya jika informasi ini digunakan oleh yang tidak berhak. Akibat dari pencurian ini, penggunaan dibebani biaya penggunaan acocunt tersebut. Kasus ini banyak terjadi di ISP. Namun yang pernah diangkat adalah penggunaan account curian oleh dua Warnet di Bandung.

.
b .Kasus Denial of Service (DoS) dan Distributed DoS (DDos) attack. DoS attack merupakan serangan yang bertujuan untuk melumpuhkan target (hang, crash) sehingga dia tidak dapat memberikan layanan. Serangan ini tidak melakukan pencurian, penyadapan, ataupun pemalsuan data. Akan tetapi dengan hilangnya layanan maka target tidak dapat memberikan servis sehingga ada kerugian finansial. Bagaimana status dari DoS attack ini?
 Bayangkan bila seseorang dapat membuat ATM bank menjadi tidak berfungsi. Akibatnya nasabah bank tidak dapat melakukan transaksi dan bank (serta nasabah) dapat mengalami kerugian finansial. DoS attack dapat ditujukan kepada server (komputer) dan juga dapat ditargetkan kepada jaringan (menghabiskan bandwidth). Tools untuk melakukan hal ini banyak tersebar di Internet. DDoS attack meningkatkan serangan ini dengan melakukannya dari berberapa (puluhan, ratusan, dan bahkan ribuan) komputer secara serentak. Efek yang dihasilkan lebih dahsyat dari DoS attack saja. Adapun Modus yang dilakukan sang Cracker adalah ingin membuat suatu perusahaan atau organisasi rugi besar karena terganggunya system yang sedang berjalan
c. Kasus salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh cracker adalah menguba hhalaman web, yang dikenal dengan istilah deface. Pembajakan dapat dilakukan dengan mengeksploitasi lubang keamanan. Sekitar 4 bulan yang lalu, statistik diIndonesia menunjukkan satu (1) situs web dibajak setiap harinya. Modusnya adalah ingin mengacak acak isi dari web sehingga web tersebut terkesan berntakan dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya meskipun demikian penyelesaiannya adalah dengen menyertai seertifikasi (get certificate) dalam mengakses web diharapkan cara ini dapat menimalisasi pembajakan web.

3.Dampak perang Cybet

Bahaya perang cyber menurut saya sangat besar bahkan untuk tingkat negara bisa mengancam keamanan sebuah negara.

Dampaknya yang disebabkan oleh perang siber yaitu

a.        Stabilitas keamanan sebuah Negara melemah, dikarenakan serangan dari pasukan cyber Negara lain, seperti yang terjadi di Negara Iran yaitu terjadinya sebuah ledakan besar.  Ledakan besar itu merobek pangkalan Korps Garda Revolusi pada 12 November 2011, meratakan sebagian besar bangunan dan menewaskan 17 orang, termasuk Pendiri program rudal balistik Iran, Jenderal Hassan Tehrani Moghaddam, kata The Los Angeles Times Minggu malam.

b.      Perang cyber dapat merusak kestabilan nuklir,  jika serangan Cyber berupa virus komputer mampu mengubah formula kimia instalasi penjernihan air untuk jutaan penduduk, merusak kestabilan instalasi nuklir dengan  memperlambat atau mempercepat motor penggerak atau bahkan membuat berputar jauh diatas kecepatan maksimum sehingga menghancurkan sentrifuse reaktor nuklir.

c.       Merusak kestabilan ekonomi. Seperti dalam scope Indonesia, sudah sering terjadi Cyber Crime, biasanya yang disasar institusi perbankan atau institusi finansial lain. Pada tahun 1998, misalnya Hacker mampu mengubah laman situs KPU dari  warnet di Sleman Yogyakarta. Motifnya ‘mempermalukan’ dan tidak sampai membahayakan. 

d.      Dampak lain yaitu dapat merusak sebuah industry yaitu seperti stuxnet merupakan serangan siber terarah yang ditujukan untuk menghancurkan proses industri di dunia nyata. Banyak pakar keamanan sepakat: Israel dan Amerika Serikat terlibat dalam serangan maya itu.

Jagat cyber kini bahkan telah didudukkan sebagai matra perang kelima--setelah darat, laut, udara, dan angkasa luar. Inovasi di bidang teknologi telah mengubah taktik dalam konflik di zaman modern dan membuat dunia maya menjadi medan perang terbaru.

Banyak perangkat mutakhir telah dibuat untuk keperluan ini. Dibantu oleh kemajuan teknologi elektromagnetik serta teknologi komunikasi dan informasi, sebuah bentuk pertempuran elektronik telah tercipta dan membuat pemerintahan berbagai negara melihat perang dunia maya sebagai ancaman terbesar di masa depan.

Alon Ben David, analis militer dari Channel 10 Israel menyebutkan: “Jika Anda punya beberapa orang pintar dan sebuah komputer yang bagus, Anda bisa melakukan banyak hal. Anda tidak perlu pesawat udara, tank, pasukan tentara. Anda bisa memasuki negara lain, menciptakan kerusakan besar tanpa perlu meninggalkan kursi empuk Anda,” ucapnya.

Dalam sebuah laporan eksklusif di harian Le Monde Perancis, jurnalis Nicky Hager berhasil menguak keberadaan instalasi Urim milik Unit 8200, yang merupakan salah satu instalasi pengintaian terbesar di dunia, setara dengan instalasi milik Amerika Serikat di Menwith Hill, Yorkshire, Inggris.  

Instalasi yang dibangun sejak satu dekade yang lalu itu awalnya hanya bertugas memonitor percakapan internasional di jaringan satelit Intelsat dan stasiun relay telepon antar negara besar. Tapi kini ia juga bertugas mengawasi percakapan via satelit Inmarsat, juga menyadap kabel-kabel bawah laut.

Menurut sumber orang dalam, komputer-komputer di instalasi Negev diprogram untuk dapat memilah-milah kata serta berbagai pesan di percakapan telepon, email, dan data yang diintersepnya. Pesan-pesan yang berhasil disadap itu langsung dikirim ke markas besar Unit 8200 di Camp Glilot di kota Herzliya, sebelah utara Tel Aviv. 

Di tempat itulah pesan-pesan dari berbagai bahasa itu diterjemahkan dan diteruskan ke agen-agen Mossad di negara lain maupun berbagai badan lain yang berkepentingan. 

Yang harus dicatat dari Unit 8200 adalah kekuatan pasukan elite sibernya. Upaya dan obsesi Israel untuk memiliki kekuatan siber yang handal, telah dimulai sejak 1990-an. Saat itu para peretas (hacker) Israel cuma disodori dua pilihan: masuk bui atau bergabung dengan The Unit. 

Kini, hasilnya tak main-main. Sebuah konsultan di AS memperhitungkan The Unit sebagai salah satu ancaman siber terbesar dunia, di samping China, Rusia, Iran, dan Perancis. Stuxnet adalah salah satu bukti konkretnya.

4.Menurut saya indonesia harus memebentuk pasukan khusus perang cyber, karena jika suatu ketika ada negara lain menyerang sistem informasi dengan virus yang dapat merusak sistem informasi Negara Indonesia kita mempunyai pertahanan agar virus yang negara lain sebarkan kepada sistem informasi Negara Indonesia dapat diatasi dan agar negara yang lain tidak menganggap Negara Indonesia lemah.

 Jadi kapanpun Negara Indonesia diserang oleh pasukan siber Negara lain Negara Indonesia siap siaga dalam mengatasi perang tersebut lagi pula sistem informasi kita diserang oleh negara lain kita perlu adakan gerakan pencegahan agar negara lain tidak dapat menyerang sistem informasi negara kita.

Kekuatan sebuah angkatan perang siber ditentukan oleh kemampuan serangan, pertahanan, serta ketergantungan suatu negara terhadap Internet. Dalam buku “Cyber War”, pakar keamanan komputer asal AS dan profesor di Universitas Harvard Richard A. Clarke dan Robert A. Knake memetakan kekuatan negara-negara dalam menghadapi perang siber.
Amerika Serikat, meski punya kemampuan serangan yang baik, tidak punya kemampuan untuk memutuskan jaringan Internet saat diserang, mengingat sebagian terbesar jaringan Internet di negara ini dimiliki dan dioperasikan oleh swasta. Sebaliknya, China memiliki kemampuan memutus seluruh jaringan Internet di negaranya bila suatu saat diserang. China juga mampu membatasi utilisasi trafik, dengan memutus koneksi dari para pengguna yang tak terlalu berkepentingan.

Namun negara yang dinilai paling mampu bertahan jika terjadi perang dunia maya, menurut Clarke, adalah Korea Utara. Negara ini mampu memutus koneksi Internetnya dengan lebih mudah ketimbang China. Bisa dibilang Korea Utara tak akan mengalami kerugian akibat serangan siber musuh, karena tak ada infrastruktur kritikal seperti pembangkit listrik, jalur kereta, atau jalur pipa yang tersambung ke Internet.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia?

Muhammad Salahuddien, Wakil Ketua Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure known (Id-SIRTII) menyebutkan, perang siber di negeri ini juga bukanlah hal baru. Sebagaimana perang-perang siber lain yang mewarnai tensi politik dan hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lainnya, Indonesia sudah mulai terlibat perang siber sejak satu dekade yang lalu--mulai dari perang siber dengan Portugal pada 1999, dengan Australia, hingga cyberwar dengan Malaysia beberapa tahun terakhir.

Sayangnya, menurut salah satu pentolan kelompok peretas Antihackerlink, Arief Wicaksono, kemampuan para aktivis siber Indonesia bisa dikatakan masih belum mumpuni. Pasalnya, daya peretas di suatu negara biasanya  sangat dipengaruhi oleh kualitas infrastruktur Internet serta tarifnya.

“Dari sisi kuantitas mungkin memang banyak insiden yang berasal dari Indonesia. Namun dari sisi kualitas, skill hacker Indonesia masih kurang optimal,” kata Arief yang kini menjadi koordinator Research and Development Antihackerlink. 
Karenanya, menurut dia, perang siber di Indonesia masih sebatas serangan defacing atau mengubah tampilan desain sebuah laman web. Serangan jenis ini bisa dibilang hanya untuk mempermalukan, tapi terbilang tidak membahayakan.

Tapi, seiring dengan pertumbuhan Internet di Indonesia yang begitu cepat, dia percaya akan lebih banyak lagi infrastruktur strategis dan layanan publik yang akan semakin bergantung pada sistem informasi, teknologi, dan jaringan Internet, sehingga rentan terhadap serangan siber. 

Menurut Salahuddien, kini pelanggan Internet reguler Indonesia ada sekitar 60 juta. Sekitar 90 juta pengguna ponsel juga telah mengakses Internet. Dalam dua tahun ke depan, kata Didien, diperkirakan pengguna Internet Indonesia akan mencapai sekitar 150 juta orang. 

Jika sudah begitu, dia mengingatkan, “Ancaman perang informasi dan serangan cyber akan semakin meningkat dan menjadi medan pertempuran utama di masa mendatang, termasuk di Indonesia.

5.Kaitan perang siber dengan dinamika komunikasi internasional, sangat berhubungan dengan dunia internasional.
 
 Kaitan perang siber (cyber war) dengan dinamika komunikasi internasional yaitu apabila negara kita Indonesia melakukan perang siber dengan negara lain itu berarti suatu bentuk komunikasi negara kita terhadap negara lain suatu bentuk komunikasi bahwa kita tidak menyukai atau merasa dirugikan terhadap serangan pasukan siber negara lain akan melakukan penyerangan terhadap sistem informasi negara kita Negara Indonesia. Nah itulah kaitannya perang siber dengan dinamika komunikasi internasional.




http://eptikdws10.wordpress.com/2012/11/13/8-contoh-kasus-cyber-crime-beserta-modus-dan-penyelesaiannya/
http://sorot.news.viva.co.id/news/read/265594-bahaya-perang-cyber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar